SWARABANTEN - Pembangunan proyek gedung sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Lebak diduga bermasalah.
Sebab, usai rampung dikerjakan, pembangunan proyek ruang kelas baru (RKB) itu menyisakan alias meninggalkan utang pembayaran ke toko material oleh kontraktor pelaksana dari CV Langgeng Gemilah, berujung pintu kunci ruang kelas disita.
Hal tersebut dibenarkan oleh H. Roni pemilik toko material kepada SWARABANTEN saat dihubungi, Minggu (17/11/2024).
Menurutnya, terkait pembayaran material ke tokonya yang belum dibayar, sekira lebih kurang Rp120 jutaan.
Terkait hal itu terang H. Roni, sebelumnya dirinya, sudah ada pertemuan dengan direktur CV Langgeng Gemilah di Bandung baru - baru ini.
Namun pertemuan tidak ada titik temu, lantaran antara Dirut CV pak Suhanda saling lempar tanggungjawab dengan mandor bernama Nanang (diduga subkon).
"Waktu pertemuan di Bandung, Dirut CV bilang sudah semuanya dibayarkan ke pak Nanang. Tapi pak Nanang membantah, tidak utuh dari uang DP proyek yang 40 persen itu," katanya.
Terpisah, Kasi Program Kanwil Kemenag Provinsi Banten selaku PPK kegiatan pembangunan proyek ruang kelas baru (RKB) MTsN 4 Kabupaten Lebak , belum merespon saat dihubungi melalui ponselnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Lebak, Masyhudi saat dihubungi, mengaku akan melakukan pengecekan.
"Terimakasih informasinya, nanti saya cek dulu," katanya singkat. **