![]() |
Ketua PABPDSI Lebak |
SWARABANTEN - Rapat dengar pendapat (RDP) antara pihak Komisi 1 DPRD dan Pengurus PABPDSI Kabupaten Lebak pada Kamis, 9 Januari 2025 diprediksi bakal saling menelanjangi.
Sebab, kondisi tersebut bakal dipicu adanya keterlibatan oknum Korp Prades yakni DR yang diketahui Kaur keuangan desa di Kecamatan Cijaku yang diduga menyalahi kewenangan sebagai Korps Prades.
Namun, DR malah terlibat pengaturan dana kegiatan yang digelar di hotel Ayuda Puncak Bogor.
Dikonfirmasi, DR yang diketahui bertugas di Desa Cibereum, Kecamatan Cijaku selaku Kaur Keuangan desa mengatakan, kalau urusan tentang pekerjaan jaga desa lebih baik langsung konfirmasi ke Event Organizer PT. Cikal Gemilang Teknologi (CGT).
"Saya kemaren cuma diminta bantuan sama sekum APDESI Lebak, Kades Yadi atau Jaro Daeng untuk membantu menerima konfirmasi teman teman kaur keuangan yang udah transfer pendaftaran pak,"ungkap DR saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsAppnya, Rabu (8 Januari 2025).
Ditanya apakah benar dirinya Korp Prades, DR terkesan enggan memberikan jawaban yang sesungguhnya.
Disinggung berapa banyak Kades yang mentransfer uang untuk mengikuti kegiatan "Pelesiran" ke puncak Bogor yang dilaksanakan di hotel New Ayuda.
"Waduh banyak pak, cuma saya ngak ngerekap, karena saya hanya melanjutkan WA dari temen temen kaur keuangan ke pihak EO nya. Tidak semua konfirmasi ke saya juga, ada yang melalui APDESI ada juga yang langsung ke pihak EO nya pak"katanya.
Menurut DR, saat ditanya berapa biaya untuk kegiatan di puncak Bogor yang harus di bayar pihak peserta. DR menyebut sebesar Rp 7,5 juta untuk tiga peserta.
"Untuk jaga desa yang ke PT. Cikal Gemilang Teknologi itu hanya Rp 7.500.000.- Yang Rp 1.500.000,- itu untuk kegiatan study tiru kaur keuangan pihak ketigamya LSD pak."beber DR.
Menurutnya, sebenarnya disurat ada dua rekening, yang satu rekening atas nama CGT tapi bank nya BJB syariah. Cuma kendalanya karena desa udah non tunai pake aplikasi IBC, transfernya tidak bisa beda bank harus pake SI langsung datang ke kantor BJB.
"Prodes mutasi nya lambat minimal 3 hari, yang satu ada atas nama pak Rama yang dari EO nya.. Nah yangg itu BJB, jad temen temen kaur keuangan milih transfernya ke yang pak Rama karena lebih mudah bisa pake aplikasi langsung pak,"tegas DR.
Ditanya alokasi anggarannya untuk apa saja dikegiatan itu, DR mengaku tidak mengetahui.
"Kalau itu saya ngak paham, karena saya bukan panitia dan ngak dikasih tahu juga pak,"imbuh DR.
Ditanya siapa Rama dan apa jabatan Rama di perusahaan CGT tersebut, DR . mengaku tidak mengetahui jabatan Rama sebagai apa di perusahaan Event Organizer PT. CGT.
"Kalau jabatannya saya ngak tau, yang saya tahu dari penjelasan pak Mandala dia bagian dari EO juga."katanya.
Sebenarnya yang disurat pertama itu lanjut DR, hanya mencantumkan norek perusahaan.
"Cuma itu tadi kaur keuangan komplen karena gak bisa pinbuk langsung dari kas desa melalui aplikasi IBC. Desa yang jauh kan harus datang langsung ke kantor BJB terdekat."terang DR.
Makanya lanjut DR, mungkin dari pihak EO ngasih pilihan dengan ngasih rekening satunya.
Saat ditanya siapa Mandala, kata DR yang ia ketahui Mandala orang Bogor.
"Yang saya tahu dia orang bogor pak, pernah ketemu pas waktu pelaksanaan pelatihan gelombang pertama, untuk nyingkronin data peserta yang sudah transfer. Pas sudah sinkron saya pulang lagi pak.. Itu pertama saya ketemu langsung sama beliau, selain itu paling komunikasi via WA aja."papar DR.
.
Ditanya, apakah dirinya selaku Koordinator Prades tidak.menyalahi kewenangan di kegiatan ke Puncak Bogor tersebut.
"Iya kemaren juga pak inspektorat juga bilang gitu, atuh saya mah karena yang pertama minta bantuan nya dari pak Sekum ya mau mau aja bantuin. Ngak mikir masalah regulasinya. Mengenai sebagai koordinator itu mah temen - temen aja banyak nganggap gitu, padahal mah atuh da kaur keuangan biasa aja,"pungkas DR.
Dilain pihak, salah seorang kepala desa di Lebak yang tidak bersedia disebutkan identitasnya mengatakan, dalam kegiatan "Pelesiran" ratusan kades dan sekdes itu, yang lebih tahu semuanya itu Sekum APDESI. Karena setiap acara yang ngurus termasuk kepengurusan hotel Jaro atau Kades Yadi.
"2 atau 3 hari Sekretaris APDESI udah stanby di lokasi ( hotel ) termasuk di Jakarta juga yang berbayar 2 juta dari dana pribadi"kata sumber.
Sementara, menyikapi keterangan DR selaku Korps Prades. Saepulloh Ketua PABPDSI Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya kaget dan heran, selevel perangkat desa punya kewenangan lebih seperti itu, apa ada yang mengendalikannya.
"Nampaknya akan lebih banyak nama - nama yang beredar nih, di RDP kayaknya bakalan telanjang semua atau akan saling menelanjangi."imbuh ketua PABPDSI Lebak ini.**