Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kebijakan Penataan Ekonomi Dinilai Ugal-ugalan, IMALA Desak Bupati Lebak Evaluasi Menyeluruh Proyek Publik

Jumat, 25 April 2025 | April 25, 2025 WIB Last Updated 2025-04-25T12:24:19Z


SWARABANTEN
- Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) kembali melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan pembangunan ekonomi dan infrastruktur publik di Kabupaten Lebak, yang dinilai tidak strategis, terburu-buru, dan tidak memberi dampak nyata bagi masyarakat.


Ketua Umum PP IMALA, Ridwanul Maknunah, menyatakan bahwa pola pembangunan selama ini terkesan ugal-ugalan dan tidak berbasis pada solusi konkret yang dirumuskan dengan matang.


Sorotan terbaru datang dari proyek relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke kawasan pasar baru  Kandang Sapi di,Desa Narimbang Mulia, kecamatan Rangkasbitung.


Menurut laporan warga dan hasil pantauan IMALA, kondisi pasar tersebut, mengalami kerusakan pada plafon dan bocor  bangunan sebelum difungsikan secara optimal.


Namun, menurut Ridwanul, ini bukan kasus tunggal. Ia menyoroti pula proyek pembangunan pasar Gajrug di Kecamatan Cipanas yang mengalami nasib serupa—dibangun tanpa mempertimbangkan letak strategis dan akhirnya tidak dimanfaatkan secara efektif oleh para PKL.


Ditambah lagi dengan terminal di belakang Polres Lebak yang kini mangkrak dan tidak difungsikan sesuai rencana  menyebabkan kerugian keuangan daerah dan menunjukkan kegagalan manajemen proyek publik.


“Hampir semua program pembangunan ekonomi daerah berjalan tidak semestinya. Pola kebijakan ini tidak hanya membingungkan masyarakat, tapi juga menunjukkan bahwa Pemkab Lebak gagal membangun arah pembangunan yang terstruktur,” ujar Ridwanul.


Ia menambahkan bahwa masyarakat selama ini hanya disuguhkan alasan dan dalih soal kendala teknis atau keterbatasan anggaran, sementara perencanaan yang matang dan solusi jangka panjang tidak pernah benar-benar hadir.


“Kita tak bisa terus menerima jawaban normatif seperti ‘banyak kendala’, tanpa ada kejelasan arah dan evaluasi menyeluruh. Ini menyangkut uang rakyat, ini menyangkut masa depan ekonomi lokal,” tegasnya.


Dalam pernyataan resminya, Ridwanul mendesak Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya, untuk mengambil langkah tegas dan melakukan audit serta peninjauan kembali terhadap seluruh proyek-proyek publik yang tidak berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.


“Sudah waktunya Pemkab Lebak berhenti dengan pola asal bangun. Kami ingin melihat strategi pembangunan yang jelas, partisipatif, dan berbasis data. Bupati harus hadir dengan solusi, bukan alasan. Ini bukan sekadar soal pasar atau terminal, tapi soal arah masa depan Kabupaten Lebak," ujar Ridwanul.


"IMALA berharap Bupati Hasbi bisa bekerja maksimal. Ini saatnya menunjukkan arah kepemimpinan yang bukan hanya responsif, tapi juga mampu melihat jauh ke depan. Setiap kebijakan harus berpijak pada kebutuhan riil rakyat Lebak, bukan hanya demi citra jangka pendek sehingga trial-and-error,” imbuhnya.


Ditambahkan, IMALA juga siap memberikan kontribusi melalui kajian akademik dan advokasi kebijakan demi terciptanya tata kelola pembangunan yang berpihak pada rakyat.*