Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

IMALA : Perbaikan Infrastruktur Jalan di Lebak Agar Tidak Berhenti di Perkotaan Saja

Sabtu, 12 Juli 2025 | Juli 12, 2025 WIB Last Updated 2025-07-12T01:39:05Z

Ketua Umum PP IMALA, Ridwanul Maknunah

SWARABANTEN
- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA), Ridwanul Maknunah, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Lebak atas langkah progresif dalam menanggapi aspirasi dan kritik masyarakat, khususnya dalam hal pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di pusat Kota Rangkasbitung.


Dalam keterangannya, Ridwanul menilai bahwa keberanian pemerintah daerah dalam menerima kritik dan menjadikannya sebagai dasar evaluasi, adalah bagian dari praktik demokrasi yang sehat dan cermin dari kepemimpinan yang inklusif.


“Kami mengapresiasi sikap Bapak Bupati yang terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. Ini menunjukkan adanya semangat kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam membangun Kabupaten Lebak yang lebih baik,” ujar Ridwanul dalam pernyataan tertulisnya yang diterima SWARABANTEN, Sabtu 12 Juli 2025.


Ia menyoroti perbaikan dua ruas jalan penting di pusat kota, yaitu Jalan Dewi Sartika dan Jalan Siliwangi, yang telah mengalami pembenahan setelah sebelumnya banyak dikeluhkan masyarakat.


Langkah ini dinilai sebagai bentuk konkret dari respons pemerintah terhadap suara rakyat, yang selama ini aktif disuarakan baik melalui media sosial maupun forum-forum publik.


Ridwanul juga menekankan bahwa perbaikan infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari pembangunan sosial dan ekonomi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.


“Jalan yang baik bukan hanya soal kelancaran lalu lintas, tetapi juga soal pemerataan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan ekonomi lokal. Mobilitas yang lancar berarti peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Pengerjaan perbaikan ruas jalan Langlang Buana Pasir Ona Rangkasbitung. (Foto: SwaraBanten).

Namun demikian, Ridwanul juga mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur hendaknya tidak berhenti di titik-titik perkotaan saja.


Ia berharap komitmen pemerintah juga menyentuh jalan-jalan kabupaten di wilayah kecamatan dan pedesaan, yang kondisinya masih banyak yang memprihatinkan.


“Keadilan dalam pembangunan harus dirasakan hingga pelosok desa. Jangan sampai masyarakat di wilayah pinggiran terus merasa tertinggal karena keterbatasan akses jalan yang layak. Pemerataan infrastruktur adalah bentuk nyata dari keadilan sosial,” tambah Ridwanul.


Dalam pernyataannya, Ridwanul juga memberikan penekanan penting mengenai persepsi terhadap kritik yang dilayangkan oleh masyarakat. Ia menegaskan bahwa kritik yang muncul bukanlah wujud kebencian, melainkan bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian kolektif.


“Perlu diingat oleh semua pihak, termasuk Bupati, bahwa setiap kritik dan masukan dari masyarakat tidak lahir dari kebencian. Justru sebaliknya, itu adalah bentuk cinta dan perhatian rakyat terhadap daerahnya. Kritik harus dilihat sebagai energi evaluatif, sebagai pengingat agar pemerintah tetap berjalan pada rel yang sesuai dengan aspirasi publik,” ungkapnya.


IMALA, lanjut Ridwanul, akan terus mengambil peran sebagai mitra kritis dan konstruktif dalam mengawal jalannya pembangunan di Kabupaten Lebak. Organisasi mahasiswa ini berkomitmen untuk tidak hanya menyampaikan kritik, tetapi juga menawarkan solusi dan masukan berbasis kajian ilmiah.


“Kami ingin menegaskan bahwa IMALA hadir bukan untuk menentang, tetapi untuk membangun. Kritik yang kami sampaikan berangkat dari data, pengalaman lapangan, serta semangat memperjuangkan kemajuan daerah. Kami siap berdialog dan bekerja sama demi Lebak yang lebih baik,” tutup Ridwanul Maknunah.**