SWARABANTEN – Edukasi kesehatan gigi sering kali dianggap membosankan bagi anak-anak, sehingga praktik menjaga kebersihan gigi kerap terabaikan. Menjawab tantangan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa kelompok 77 Desa Carenang Udik memperkenalkan sebuah inovasi melalui kegiatan penyuluhan di SDN Carenang Udik.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKM memperkenalkan aplikasi KariesNoMore, sebuah platform edukasi digital yang dirancang untuk membuat pembelajaran tentang kesehatan gigi menjadi lebih seru, interaktif, dan mudah dipahami anak-anak. Aplikasi ini dilengkapi dengan video animasi menarik, panduan virtual, serta kuis interaktif yang membuat proses belajar semakin menyenangkan.
Masalah gigi berlubang atau karies masih menjadi salah satu persoalan umum yang dialami anak-anak di Indonesia. Kurangnya pemahaman mengenai penyebab dan cara pencegahan membuat kasus ini terus berulang. “Edukasi kesehatan gigi selama ini sering bersifat satu arah dan kurang menarik bagi siswa. Mereka membutuhkan sesuatu yang lebih interaktif daripada sekadar poster atau ceramah,” ujar Lintang Koordinator KKM
Kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh 33 siswa ini dikemas secara menyenangkan. Acara dibuka dengan praktik sikat gigi bersama, di mana anak-anak diajarkan teknik menyikat gigi yang benar. Suasana menjadi riuh penuh canda tawa ketika para siswa mencoba mempraktikkan gerakan yang ditunjukkan.
Setelah sesi praktik, para siswa mengikuti uji coba aplikasi KariesNoMore. Antusiasme terlihat jelas saat anak-anak berebut untuk menjawab kuis serta menonton video animasi yang tersedia dalam aplikasi. Dukungan juga datang dari pihak sekolah. Guru wali kelas yang turut hadir mengapresiasi metode ini dan menilai KariesNoMore berpotensi menjadi media pembelajaran berkelanjutan di sekolah.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKM Universitas Bina Bangsa menunjukkan bahwa edukasi yang dikemas secara kreatif dan sesuai perkembangan zaman mampu memberikan dampak yang lebih besar. Kehadiran KariesNoMore diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi sejak dini, sehingga siswa tidak lagi menganggap sikat gigi sebagai aktivitas membosankan.*
