Notification

×

Iklan

Tim PkM Uniba Dukung Pelestarian Dodod Digital

Senin, 01 September 2025 | September 01, 2025 WIB Last Updated 2025-09-09T14:22:51Z


SWARABANTEN
-
Tim hibah Program Kepada Masyarakat (PkM) Universitas Bina Bangsa yang diketuai oleh Dr. Umalihayati, M.Pd., bersama anggota Rina Andriani, S.Pd., M.Hum., dan Aditya Rachman, M.Ed., melaksanakan kegiatan penyerahan alat produksi konten digital kepada komunitas seni tradisional Dodod. 


Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) KEMDIKTISAINTEK Tahun 2025. 


Dalam upaya melestarikan kesenian lokal yang kian tergerus zaman, tim PKM Uniba hadir dengan solusi berbasis teknologi, yaitu menyediakan sarana penunjang dokumentasi dan publikasi untuk mendukung eksistensi kesenian Dodod di era digital.


Penyerahan alat dilakukan secara langsung kepada Ketua Komunitas Dodod, Surani, di kediamannya yang juga menjadi pusat latihan kelompok kesenian tersebut. 


Adapun peralatan yang diberikan antara lain Wireless Clip On, Zoom H1n Digital Handy Recorder, Tripod 1 Meter Lengkap Dengan Ring Light, Akaso V50X Action Cam 4K 30fps, Modem Wifi, serta kartu internet aktif untuk penggunaan selama satu tahun.


Peralatan ini diharapkan mampu menunjang produksi konten berkualitas yang dapat dipublikasikan secara konsisten di berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.


Dalam sambutannya, Surani menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian dan dukungan dari Universitas Bina Bangsa.


“Kami merasa sangat dihargai dan terbantu. Selama ini kami ingin sekali mengenalkan kesenian Dodod ke luar daerah, tetapi keterbatasan alat membuat kami kesulitan. Bantuan ini seperti jawaban atas harapan kami. Terima kasih kepada tim PkM Uniba yang sudah peduli dengan budaya lokal,” ujar Surani penuh haru.


Sementara itu, Dr. Umalihayati menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pelestarian budaya.


“Kami tidak ingin budaya lokal hanya menjadi cerita masa lalu. Melalui program ini, kami berharap generasi muda bisa lebih mengenal dan mencintai kesenian tradisional. Dengan bantuan alat digital ini, kami ingin mendorong komunitas Dodod untuk aktif memproduksi konten yang edukatif dan menghibur,” ungkapnya.


Ia juga menambahkan bahwa dokumentasi digital bukan hanya untuk eksistensi, tetapi juga untuk arsip budaya jangka panjang. 


Anggota tim lainnya, Rina Andriani dan Aditya Rachman, juga menekankan pentingnya strategi media sosial dalam menghidupkan kembali minat terhadap budaya lokal.


Mereka turut memberikan pelatihan singkat terkait cara penggunaan alat serta strategi membuat konten yang menarik.


Harapannya, komunitas Dodod dapat mandiri dalam mengelola dan mempublikasikan kegiatan mereka secara rutin dan profesional.


Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Universitas Bina Bangsa terus berkomitmen untuk menjadi mitra aktif masyarakat dalam pelestarian budaya melalui pendekatan berbasis teknologi dan pemberdayaan komunitas. 


Dengan kolaborasi seperti ini, budaya lokal seperti Dodod tidak hanya akan tetap hidup, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan zaman.


Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah merekrut dan melibatkan SDM muda di kampung Pamatang agar siap menjadi generasi penerus yang akan melestarikan kesenian trasidisional Dodod. (waty)*