Kapolres Serang Kota, AKBP Firman Affandi menjelaskan, kasus kekerasan rumah tangga yang berakhir dengan terbunuhnya sang istri telah terjadi pada tanggal 15 Mei 2019, diawali cekcok mulut antara tersangka dengan korban, karena korban meminta uang untuk berbuka puasa dan membeli susu anaknya.
"Cekcok mulut antara keduanya sebenarnya terjadi telah lama dan hampir setiap hari, dan korban sempat meminta cerai kepada tersangka, hal itulah yang membuat tersangka panik dan gelap mata," jelas Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Ivan Adithira saat rilis penangkapan tersangka kasus pembunuhan tersebut, di Aula Mapolres Serang Kota, Selasa (23/7/2019).
Dari kejadian cekcok mulut tersebut, lanjut Kapolres, tersangka pada malam harinya mengasah golok di sebuah bengkel milik tetangganya, kemudian tersangka kembali ke rumahnya dan terjadi cekcok mulut yang membuat tersangka tak sanggup lagi menahan amarah.
"Ketika marah tersebut, tersangka membacokkan golok ke arah istrinya beberapa kali hingga menyebabkan korban meninggal seketika di tempat," ujarnya. Kapolres menambahkan
"Menyadari istrinya telah meninggal dengan luka bacokan, tersangka langsung kabur melarikan diri ke Palembang, dan meninggalkan kendaraan roda dua yang dipakai untuk kabur di Palima, di sebuah Showroom mobil," tambahnya.
Sementra itu, Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Ivan Adhitira menambahkan, dari hasil penyelidikan, diperoleh keterangan bahwa tersangka bersembunyi di daerah Sungai Rotan, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
"Bekerjasama dengan Polsek Sungai Rotan, tersangka dapat dilumpuhkan dan diamankan oleh Tim Buser Polres Serang Kota," terangnya.
Hingga berita ini diluncurkan, awak media belum mengetahui identitas korban secara detail. (maj-be/red)
