SwaraBanten.com - Rencana mutasi dan promosi dilingkup birokrasi Provinsi Banten, disinyalir menjadi rebutan kelompok 'pendukung' Wahidin Halim-Andika. Hal yang lumrah memang, alih-alih imbal balik atas dukungan yang telah diberikan.
Menurut pemerhati birokrasi pemerintahan, Wahyudi, kondisi kepemimpinan di era dominasi politik, memang persoalan nepotisme sulit dihindari. Namun, yang dihawatirkan pola pembinaan kepegawaian yang mengedepankan nilai-nilai nepotisme, rawan melahirkan birokrasi asal bapak senang (ABS).
"Nepotisme di Banten memang sulit dihilangkan. Namun itu tadi, mampukah sang pemimpin birokrasi menghilangkan dampak negatif nepotisme," ujar Wahyudi
Berkait dengan Banten, lanjut Wahyudi, Gubernur harus melakukan pengawasan serius dalam pola rekruitmen pejabatnya. Sebab, tidak menutup kemungkinan, banyak petualang jabatan yang memanfaatkan kelemahan kepemimpinan Wahidin Halim.
"Gelagat kelompok petualang saat ini mulai terlihat. Mereka melakukan lobi-lobi ke jaringan gubernur langsung," papar Wahyudi
Menyikapi persoalan ini, Yudi mewarning gubernur untuk lebih teliti, dengan hasil laporan dari bagian kepegawaian.
"Menurut saya, Gubernur harus jeli dan hati-hati, dengan nama-nama calon pejabat yang digodok kepegawaian," ujarnya mewanti-wanti. (Nur/Red)
Menurut pemerhati birokrasi pemerintahan, Wahyudi, kondisi kepemimpinan di era dominasi politik, memang persoalan nepotisme sulit dihindari. Namun, yang dihawatirkan pola pembinaan kepegawaian yang mengedepankan nilai-nilai nepotisme, rawan melahirkan birokrasi asal bapak senang (ABS).
"Nepotisme di Banten memang sulit dihilangkan. Namun itu tadi, mampukah sang pemimpin birokrasi menghilangkan dampak negatif nepotisme," ujar Wahyudi
Berkait dengan Banten, lanjut Wahyudi, Gubernur harus melakukan pengawasan serius dalam pola rekruitmen pejabatnya. Sebab, tidak menutup kemungkinan, banyak petualang jabatan yang memanfaatkan kelemahan kepemimpinan Wahidin Halim.
"Gelagat kelompok petualang saat ini mulai terlihat. Mereka melakukan lobi-lobi ke jaringan gubernur langsung," papar Wahyudi
Menyikapi persoalan ini, Yudi mewarning gubernur untuk lebih teliti, dengan hasil laporan dari bagian kepegawaian.
"Menurut saya, Gubernur harus jeli dan hati-hati, dengan nama-nama calon pejabat yang digodok kepegawaian," ujarnya mewanti-wanti. (Nur/Red)