Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Lebak Atasi Potensi Kekeringan dan Rawan Pangan Akibat Perubahan Iklim

Kamis, 01 Agustus 2019 | Agustus 01, 2019 WIB Last Updated 2020-05-07T12:15:54Z
SwaraBanten.com - Pemerintah Kabupaten Lebak bersama Tim Peneliti FMIPA Universitas Indonesia menggelar Focus Grup Discussion (FGD) Pemetaan Wilayah Kekeringan dan Rawan Pangan Untuk Pemberdayaan Masyarakat, di Aula Multatuli Setda Lebak, Kamis (01/08/2019).

Turut hadir Tim Peneliti Rawan Pangan Departemen Geografi Fmipa Universitas Indonesia selaku peneliti sekaligus nara sumber yang memaparkan hasil penelitiannya terkait wilayah kekeringan dan rawan pangan di Kabupaten Lebak, para Camat dan dinas terkait.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menjelaskan, meningkatnya dampak perubahan iklim dapat menyebabkan potensi kekeringan. Dikhawatirkan akan semakin memperburuk situasi masyarakat, di wilayah-wilayah yang rentan terhadap rawan pangan. Hal ini merupakan tantangan yang serius bagi ketahanan pangan. Untuk itu upaya bersama sangat diperlukan untuk melindungi dan dan memperkuat penduduk yang rentan dalam mengatasi dampak dan beradaptasi terhadap kekeringan.

“Kegiatan ini sangat penting, karena dari hasil penelitian ini dapat dilihat kecamatan mana yang mengalami kekeringan dan berdampak terhadap kerawanan pangan, sehingga diperlukan adanya masukan-masukan, langkah-langkah atau intervensi melalui program atau kebijakan dari Pemerintah Daerah,” ungkap Iti

Iti menambahkan, untuk menanggulangi kekeringan dan rawan pangan, bukan hanya dilakukan oleh perangkat daerah melalui program serta kebijakan, akan tetapi harus didukung juga dengan pemberdayaan masyarakat, dengan usaha membangun daya dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki.

Sehingga, lanjut Iti, memiliki daya dan upaya untuk mengelola pembangunanya di desa secara mandiri, berkesinambungan dan bebas dari kemiskinan.

"Semoga apa yang kita laksanakan hari ini, dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Iti (hms/red)