SwaraBanten.com - Tracking pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada 2020, diperkirakan akan lebih tinggi dibanding tahun 2019.
Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BI Banten Erwin Soeradimadja saat melakukan Konferensi Pers terkait laporan perekonomian Banten pada 2019, di Kantor BI Perwakilan Banten, Kota Serang. Rabu (11/3/2020).
Erwin mengatakan, menguatnya perekonomian Banten lantaran konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 2019.
"Dampak dari tertahannya pertumbuhan ekonomi dunia dan ekonomi nasional, diperkirakan akan mendorong penurunan ekspektasi konsumsi masyarakat," katanya.
Lanjutnya, untuk investasi di Banten akan tumbuh lebih tinggi, karena didukung oleh investasi swasta yang bersifat multiyers, seperti pembangunan pabrik di sektor petrokimia, kimia, alas kaki, otomotif, makanan minuman, dan sebagainya.
"Sementara untuk konsumsi pemerintah diperkirakan akan meningkat, lantaran program pembangunan infrastruktur sudah berjalan," katanya.
Kata Erwin, konsumsi pemerintah akan mencapai puncaknya di triwulan IV 2020, dan secara keseluruhan tahun 2020 diperkirakan akan sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Hal itu didorong oleh pengeluaran pemerintah untuk anggaran Pilkada 2020, dan proyek infrastruktur pemerintah.
Adapun untuk ekspor diprediksi akan sedikit melambat, hal itu disebabkan oleh penurunan kinerja ekonomi dunia dan negara mitra dagang. Sementara disisi lain, peningkatan kapasitas beberapa industri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sisi ekspor.
"Seiring dengan cenderung tidak optimisnya kinerja ekspor dan industri pengolahan, kegiatan impor pun diperkirakan akan mengalami penurunan terutama untuk bahan baku dan barang modal," katanya. (be)
Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BI Banten Erwin Soeradimadja saat melakukan Konferensi Pers terkait laporan perekonomian Banten pada 2019, di Kantor BI Perwakilan Banten, Kota Serang. Rabu (11/3/2020).
Erwin mengatakan, menguatnya perekonomian Banten lantaran konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 2019.
"Dampak dari tertahannya pertumbuhan ekonomi dunia dan ekonomi nasional, diperkirakan akan mendorong penurunan ekspektasi konsumsi masyarakat," katanya.
Lanjutnya, untuk investasi di Banten akan tumbuh lebih tinggi, karena didukung oleh investasi swasta yang bersifat multiyers, seperti pembangunan pabrik di sektor petrokimia, kimia, alas kaki, otomotif, makanan minuman, dan sebagainya.
"Sementara untuk konsumsi pemerintah diperkirakan akan meningkat, lantaran program pembangunan infrastruktur sudah berjalan," katanya.
Kata Erwin, konsumsi pemerintah akan mencapai puncaknya di triwulan IV 2020, dan secara keseluruhan tahun 2020 diperkirakan akan sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Hal itu didorong oleh pengeluaran pemerintah untuk anggaran Pilkada 2020, dan proyek infrastruktur pemerintah.
Adapun untuk ekspor diprediksi akan sedikit melambat, hal itu disebabkan oleh penurunan kinerja ekonomi dunia dan negara mitra dagang. Sementara disisi lain, peningkatan kapasitas beberapa industri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sisi ekspor.
"Seiring dengan cenderung tidak optimisnya kinerja ekspor dan industri pengolahan, kegiatan impor pun diperkirakan akan mengalami penurunan terutama untuk bahan baku dan barang modal," katanya. (be)