Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Inilah 3 Fase Keutamaan Ramadhan, Jangan Anda Lewatkan

Rabu, 06 Mei 2020 | Mei 06, 2020 WIB Last Updated 2020-05-22T00:46:42Z

SwaraBanten.com - Selama 30 hari puasa di bulan Ramadhan, ada 3 (tiga) fase yang dilalui yang dibagi dalam 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga. Setiap fase tersebut mempunyai banyak keutamaannya.

Keutamaan 10 hari pertama puasa di bulan RamadhanPada fase ini akan menjadi hari yang paling sulit dan memiliki banyak keutamaan lantaran dibutuhkan adaptasi dan penyesuaian diri yang baik. Fase 10 hari pertama Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit, karena fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal, menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga magrib.

10 hari pertama adalah fase RAHMAT. Ini fase yang berat. Menghadapi fase perubahan kebiasaan diri. Ini  sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala.  Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya.

Jadi kita harus berlomba-lomba berbuat kebaikan.  Dalam suatu firman Allah pada QS. Al-zalzalah ayat 7 dan 8 disebutkan "fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah. wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah". Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.

Ada keutamaan yang berlimpah diberikan oleh Allah SWT pada 10 hari pertama bulan Ramadhan. Seperti diketahui, tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari pertama Ramadhan 1440 H ini, banyak persoalan yang harus dihadapi dengan proses beradaptasi atau penyesuaian. Siapa yang mampu melewati ini? hanya orang yang benar-benar sabar dan niat beribadahlah yang mampu melewatinya

10 (sepuluh) hari kedua adalah fase maghfiroh (ampunan). Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari kedua Ramadhan supaya kita mengejar ampunan dari Allah SWT. Maghfiroh itu diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah. Maka, sungguh merugi kepada mereka yang hingga memasuki sisa waktu terakhir di 10 hari kedua Ramadhan tidak memiliki keinginan kuat menyambut tawaran ampunan Allah. Di dalam Surah Ali `Imran: 133 dijelaskan, "dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh) Tuhanmu."

10 (sepuluh) hari akhir Ramadhan sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi:  Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfiroh dan akhirnya pembebasan dari api neraka.

Sepuluh terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya. Sepuluh akhir Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya setiap manusia mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah di sepanjang sepuluh hari akhir Ramadhan ini.

Dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan secara keseluruhan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Al-Qur’an dan hadits sahih menunjukkan bahwa lailatul qadar itu turun di bulan Ramadhan. Dan boleh jadi di sepanjang bulan Ramadhan semua, lebih lagi di sepuluh terakhir Ramadhan.

Puasa ramadhan tidak hanya menahan diri dari hawa nafsu. Namun juga menahan pikiran, hati dan panca indra dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Mendengar, membaca, dan mengamalkan Al-Quran tentu akan menjadi syafaat. Bulan puasa adalah ladang untuk menanam dan memanen kebaikan. Semoga shaum ramadhan kita diterima. (*nt*)