
SwaraBanten.com - Selama 30 hari puasa di bulan
Ramadhan, ada 3 (tiga) fase yang dilalui yang dibagi dalam 10 hari pertama, 10
hari kedua, dan 10 hari ketiga. Setiap fase tersebut mempunyai banyak
keutamaannya.
Keutamaan 10 hari pertama puasa di bulan Ramadhan. Pada fase ini akan menjadi hari
yang paling sulit dan memiliki banyak keutamaan lantaran dibutuhkan adaptasi
dan penyesuaian diri yang baik. Fase 10 hari pertama Ramadhan memang merupakan
fase terberat dan tersulit, karena fase peralihan dari kebiasaan pola makan
normal, menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga magrib.
10 hari pertama adalah fase RAHMAT. Ini fase yang berat. Menghadapi
fase perubahan kebiasaan diri. Ini sebagai ujian terberat dalam mencapai
suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala. Pada fase ini dibukakan
pintu rahmat yang seluas-luasnya.
Jadi kita
harus berlomba-lomba berbuat kebaikan. Dalam suatu firman Allah pada QS.
Al-zalzalah ayat 7 dan 8 disebutkan "fa
may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah. wa may ya'mal miṡqāla żarratin
syarray yarah". Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan
seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
Ada keutamaan yang berlimpah
diberikan oleh Allah SWT pada 10 hari pertama bulan Ramadhan. Seperti
diketahui, tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari
pertama Ramadhan 1440 H ini, banyak persoalan yang harus dihadapi dengan proses
beradaptasi atau penyesuaian. Siapa yang mampu melewati ini? hanya orang yang
benar-benar sabar dan niat beribadahlah yang mampu melewatinya
10 (sepuluh) hari
kedua adalah fase maghfiroh (ampunan). Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari
kedua Ramadhan supaya kita mengejar ampunan dari Allah SWT. Maghfiroh itu
diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari
dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah. Maka,
sungguh merugi kepada mereka yang hingga memasuki sisa waktu terakhir di 10
hari kedua Ramadhan tidak memiliki keinginan kuat menyambut tawaran ampunan
Allah. Di dalam Surah Ali `Imran: 133 dijelaskan, "dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh)
Tuhanmu."
10 (sepuluh) hari akhir Ramadhan sebagai fase
pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya
maghfiroh dan akhirnya pembebasan dari api neraka.
Sepuluh
terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu
tergantung pada penutupannya atau akhirnya. Sepuluh akhir Ramadhan merupakan
pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya setiap manusia mengakhiri Ramadhan
dengan kebaikan, yaitu dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan
amaliyah ibadah di sepanjang sepuluh hari akhir Ramadhan ini.
Dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga
turunnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan
secara keseluruhan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Al
Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda
antara yang hak dan yang batil. Al-Qur’an dan hadits sahih menunjukkan bahwa
lailatul qadar itu turun di bulan Ramadhan. Dan boleh jadi di sepanjang bulan
Ramadhan semua, lebih lagi di sepuluh terakhir Ramadhan.
Puasa ramadhan
tidak hanya menahan diri dari hawa nafsu. Namun juga menahan pikiran, hati dan
panca indra dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Mendengar, membaca, dan
mengamalkan Al-Quran tentu akan menjadi syafaat. Bulan puasa adalah ladang
untuk menanam dan memanen kebaikan. Semoga shaum ramadhan kita diterima. (*nt*)