Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Manfaatkan Barang Bekas, Anggota IKRA Hasilkan Lampu Teknologi Tepat Guna

Sabtu, 01 Agustus 2020 | Agustus 01, 2020 WIB Last Updated 2021-09-27T20:20:50Z
SwaraBanten.com - Salah satu anggota Ikatan Remaja Aktif (IKRA) Lebak Pari Desa Lebak Peundeuy Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, 'Achang Tekhnik' telah menghasilkan sebuah produk lampu emergency atau dengan kata lain teknologi tepat guna (TTG). 

Lampu tersebut menggunakan komponen dari barang bekas seperti bekas baterai handphone, dioda, trafo bekas charger handphone, transistor 41 atau 42, resistor, kapasitor 104j, piting lampu, lampu LED 3-10 watt (tergantung kebutuhan), modul charger, saklar dan kabel secukupnya yang kemudian didaur ulang. 

Adapun alat-alat yang lainnya seperti piting lampu, modul charger biasanya menggunakan barang baru untuk dijadikan sebuah karyanya itu.

Hasil karyanya itu sudah diuji cobakan sebelum dipasarkan, sehingga telah diketahui kelebihannya, diantaranya kekuatan baterai tahan lama, simpel, bisa dijadikan alat penerangan baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Pria berambut gondrong itu sudah cukup lama menggeluti bidang tersebut yakni dari tahun 2015 lalu. Bagi dia motivasinya cukup sederhana, karena tinggal di wilayah perkampungan dan sering mati lampu sehingga dituntut dia berpikir untuk membuat terobosan baru sebagai pengganti lampu lilin.

"Saya kan tinggal di daerah perkampungan terus sering mati lampu, sehingga munculah ide itu," kata Achang, saat diwawancara di Kampung Lebak Pari III Desa Lebak Peundeuy Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, Sabtu, 1 Agustus 2020. 

BERAPA HARGA JUALNYA?
Selama ini hasil karyanya itu sudah mulai dikenal dan diminati banyak masyarakat (konsumen). Artinya, sudah laku di pasaran dengan harga yang cukup terjangkau yaitu dari Rp.70.000 - 100.000.

"Harga jualnya cukup terjangkau. Kalau pakai alat barang bekas Rp.70.000. Kalau alat yang baru rata-rata Rp.100.000," ucapnya. 

Lebih lanjut Achang mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum berani menyediakan stok barang (lampu) yang begitu banyak untuk memenuhi permintaan pasar, lantaran masih keterbatasan modal. Namun, selama ini dirinya masih sering menunggu pemesanan dari konsumen dulu, setelah itu baru memproduksi lampu tersebut guna memenuhi permintaannya.

"Saya belum berani menyediakan stok yang banyak. Selama ini saya suka nunggu pesanan dulu dari konsumen, karena kendalanya dimodal," ungkapnya.

Sementara itu, ketua komunitas IKRA Lebak Pari, Dede Ilyana mengatakan, pihaknya sangat bangga dan mendorong anggotanya untuk terus berkarya sesuai dengan kemampuan dan hobinya masing-masing. 

Achang Tekhnik, kata Dede, salah satu anggota yang telah berhasil menggeluti bidang elektronik. Hal seperti ini yang patut didorong dan terus dikembangkan guna membantu pendapatan ekonomi pemuda maupun masyarakat. 

"Saya sangat bangga. Saya berharap ke depannya terus bertambah (anggota IKRA) dapat mengembangkan skilnya. Saya berharap juga pemerintah bisa melirik potensi yang ada di daerah (kampung) kami," harapnya.

Terpisah, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lebak Peundeuy Kecamatan Cihara, Dadang mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mensuport atas karyanya. Bahkan dirinya pun berambisi bahwa karya orang hebat itu akan laku di pasaran.

"Secara pribadi dan lembaga mensuport dan mengapresiasi karya orang hebat itu (Achang Tekhnik) dan punya ambisi akan laku di pasaran," ungkapnya.

Dadang berpesan, agar karyanya itu terus dimunculkan dipermukaan, sehingga lambat laun akan dibantu dalam mempromosikannya, baik di pemerintahan desa maupun lembaga-lembaga seperti lembaga pendidikan (sekolah, madrasah dan pesantren) yang ada di lingkungan Pemerintah Desa Lebak Peundeuy khususnya. 

"Bila perlu kenapa tidak dianggarkan dari Bumdes (Badan usaha Milik Desa) nantinya. Kemudian hasilnya kita bantu promosikan," tegasnya.

Diketahui, selama ini komunitas yang lahir dari daerah perkampungan itu lebih fokus ke arah pemberdayaan pemuda dan mengembangkan potensi-potensi lokal, sehingga diyakini ke depannya bisa mengurangi angka pengangguran serta menambah pendapatan ekonomi masyarakat. (cid)