Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Soal Kadernya Dituding Asusila, Ini Klarifikasi DPD Demokrat Banten

Jumat, 09 Oktober 2020 | Oktober 09, 2020 WIB Last Updated 2020-10-09T04:17:09Z
SwaraBanten.com -
Menyikapi soal salah satu kader Partai Demokrat di Kabupaten Lebak bernama Ucuy Mansyuri, yang sebelumnya sempat ramai diberitakan digerebek warga karena kepergok berbuat asusila dengan salah satu perempuan berinisial B, DPD Demokrat Provinsi Banten menggelar konferensi pers pada Kamis (8/10/2020) malam di kantor DPD Demokat Banten di kawasan Cipocok Jaya, Kota Serang.

Dalam konferensi pers tersebut, diungkapkan bahwausai beredarnya kabar itu, internal DPD Demokrat Banten pun pada 3 Oktober 2020 lalu membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Eko Susilo dan beberapa anggota. Sementara Nawa Said Dimyati sebagai pengarah.

Nawa Said Dimyati mengatakan, investigasi dilakukan untuk memperoleh data dan informasi seakurat mungkin dan tidak adanya kesimpangsiuran dalam peristiwa itu. "Setelah dua hari melakukan investigasi, kami memperoleh data yang bisa dipertanggungjawabkan terkait kebenaran dari peristiwa tersebut," ujar Nawa Said.

Adapun informasi yang berhasil diperoleh oleh tim selama dua hari melakukan investigasi adalah:
  1. Bahwa benar saudara UM telah bertamu ke rumah saudari B di Royal Garden sekitar Pukul 18.30 WIB berangkat dari kantor. Di dalam rumahnya B tidak sendirian melainkan ada 2 orang lain lagi berkelamin perempuan.
  2. Berdasarkan keterangan UM, ia bertamu ke rumah B baru pertama kali, karena dihubungi saudara B.
  3. Berdasarkan keterangan para tetangga dan RT setempat, pada malam itu tidak ada penggerebekan yang dilakukan warga sekitar di rumah saudari B di Royal Garden.
  4. Pada saat itu UM menumpang ke kamar mandi untuk membuang air kecil dan diarahkan oleh saudari B ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Tidak sampai 2 menit, tiba-tiba pintu mandi digedor dengan keras dan ketika UM keluar, saudara AB mencoba memukul UM namun ditangkis, sambil kebingungan kenapa dipukul. Lalu saudara AB meraih leher UM yang mengakibatkan copotnya dua kancing.
  5. Setelah terjadi keributan, saudara AB meminta UM untuk menikahi B, namun UM tidak mau karena merasa tidak bersalah. Lalu UM meninggalkan tempat.
  6. Karena HP UM tertinggal di rumahnya B, UM kembali dengan tujuan mengambil HPnya yang tertinggal lalu pergi lagi.
  7. Pada saat ada keributan, warga menghampiri ke rumah B (seperti yang terlihat di video yang beredar). Saudara UM diancam akan didatangi ke gedung DPRD bersama warga, serta dilaporkan ke BK dan publik bila tidak kenikahi B. Karena menjaga nama baik partai dan lembaga DPRD serta menghindari kehebohan publik, akhirnya UM datang dan menikahi B.
  8. Salah satu keluarga mantan suami B menyebarkan video tersebut sampai beredar di media sosial.
"Kesimpulannya, tidak ada bukti bahwa UM telah berbuat mesum dan tidak ada bukti bahwa warga menggerebek UM dan B" tegas Nawa Said.

Di sisi lain lanjut Nawa Said, timnya melihat adanya skenario dan motif lain yang menyebabkan peristiwa itu dibuat heboh dan menggegerkan, dengan membuat judul berita dan narasi yang jauh dari fakta.

"Dan tim investigasi memiliki bukti kuat yang bisa dipertanggungjawabkan, bahwa saudara UM dijebak. Tim investigasi memberikan rekomendasi kepada DPD Demokrat Banten, agar UM membuat laporan ke pihak berwajib untuk mengembalikan nama baiknya, keluarganya, lembaga DPRD dan partai yang dinaunginya," tutupnya. (red)