SwaraBanten. Com - Meamsuki bulan November terdapat beberapa zona musim wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan termasuk di wilayah Banten.
Awal musim hujan ini, sudah berlangsung sejak pertengahan bulan Oktober disertai dengan peningkatan akumulasi curah hujan akibat fenomena La Nina. Akibatnya terakumulasi potensi yang bisa menjadi pemicu bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
"Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, hingga September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator, menunjukkan bahwa anomali iklim La Lina, sedang berkembang bahakan diprediksi sampai bulan April 2021," kata Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, kepada Swara Banten.Com, Senin (02/11/2020).
Dikatakan Nana, upaya meningkatkan kewaspadaan tersebut pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan setiap lintas sektoral serta masyarakat dalam peranannya lebih meningkatkan kewaspadaannya dalam menghadapi cuaca yang terbilang ekstrim agar menjaga lingkungan dan kehati-hatiannya selama musim penghujan.
"Bencana itu tidak bisa diperkirakan datangnya bisa tiba-tiba tetapi bisa untuk diminimalisir dampak risikonya oleh karenanya kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan pemahaman dalam mitigasi kebencanaan "ujarnya
Lebih lanjut kata Nana, secara umum daerah Banten ini banyak yang berada di daerah rawan bencana, baik itu banjir, tanah longsor, angin puting beliung bahkan gempa bumi dan Tsunami pernah terjadi di wilayah Banten. Sudah seharusnya kesadaran masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya.
"Mudah-mudahan wilayah Banten, kesadaran masyarakat dalam kepeduliannya menjaga lingkungan semakin meningkat dan terhindar dari berbagai jenis bencana," harap Nana. (matin)
