Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kesiapsiagaan, BPBD Banten Lakukan Pengecekan Sirine Tsunami

Kamis, 26 November 2020 | November 26, 2020 WIB Last Updated 2020-11-26T23:54:42Z
SwaraBanten -
  Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, melakukan pengecekan tombol sirine, yang dilakukan setiap akhir pekan. Pengecekan tombol sirine tersebut setiap bulannya dilaksanakan pada tanggal 26 sekitar pukul 10.00.

Demikian dikatakan Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, kepada Swara Banten, Kamis (26/11/2020)

Menurut Nana, dilakukannya pengecekan mesin tombol sirine itu, guna memberitahukan kepada masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai, jika terjadi gempa berpotensi sunami di wilayah Provinsi Banten. Dengan ditekannya tombol sirine, masyarakat yang berada di tepi pantai dapat mengetahui bahwa akan ada gempa berpotensi tsunami. 

"Dengan dilakukannya tekan tombol sebagai hari kesiapsiagaan, dan menjadi rutinitas setiap bulan,  masyarakat sudah mengetahui kalau ada Tsunami. Tekan tombol sirine setiap bulan,  sirine ini langsung bisa di ketahui langsung ke wilayah setempat yang meliputi Kapolsek, Koramil, Desa dan Kecamatan. Karena sirine ini sudah konek langsung," kata Nana.

Pengecekan tombol sirine, lanjut Nana, sangat penting agar saat ada  gempa berpotensi Tsunami, tombol sirine ini berfungsi, guna memberitahukan kepada masyarakat yang ada di Banten, khususnya masyarakat pesisir pantai. 

"Kalau mesin tombol sirine ini dilakukan pengecekan setiap bulan, setidaknya suatu saat nanti, bila ada gempa mesin tombol sirine ini dapat berfungsi.  Sehingga masyarakat yang berada di tepi pantai dapat bersiaga dan bersiap-siap," imbuh Nana

Di Provinsi Banten saat ini, ada tiga mesin tombol sirine diantaranya di Cinangka Kabupaten Serang, Pandeglang dan di Labuan. Selain itu, BPBD Juga sudah mempersiapkan penunjang lain jika terjadi gempa di salah satu wilayah di Provinsi Banten.

"Mulai satgas yang berada di desa, kecamatan dan kabupaten hingga peralatan lain untuk mengevakuasi masyarakat," tutupnya. (nh)