SwaraBanten - Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) mengapresiasi normalisasi dan perbaikan saluran yang rusak, saluran sungai Cilangkahan II (dua), serta pembuatan saluran baru sepanjang 500 meter, yang dilaksanakan Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak.
"Alhamdulillah saat ini saluran irigasi Cilangkahan II dapat mengalir normal kembali. Sebelumnya mengalami penyumbatan, sebab banyak titik saluran yang rusak. Namun setelah adanya normalisasi debet air kembali normal dan dapat dimanfaatkan oleh para petani," kata ketua P3A sungai Cilangkahan II, Rasim, Kamis (17/6/2021).
Menurut Rasim, daerah saluran irigasi Cilangkahan II merupakan penunjang untuk kapasitas lahan pertanian seluas 439 hektar sawah. Bahkan untuk blok Rengkol Desa Sukaraja, jika saluran irigasi ini normal bisa panen 3 kali dalam setahun. Karenanya keberlangsungan irigasi ini sangat bermanfaat bagi para petani.
"Saya berharap dalam tahap normalisasi selanjutnya, pemerintah dapat segera kembali mengerjakan pasangan baru sepanjang 500 meter yang baru digali, sebagai penghubung dari hulu ke hilir menuju lahan pertanian," imbuh Rasin.
Lokasinya, tambah Rasim, berada di blok Kandang Palon Desa Sukaraja Kecamatan Malingping. "Bila dibiarkan, khawatir terjadi longsor atau ada penumpukan sedimen kembali," ujarnya.
Sementara itu, kepala unit Pelaksana Teknis (UPT) PUPR wilayah Selatan, Juned, kepada wartawan menyampaikan ucapan terimakasih, atas langkah Pemkab Lebak dalam situasi pandemi, memperhatikan petani dengan mengerjakan normalisasi sungai Cilangkahan II.
"Mudah-mudahan tahapan selanjutnya, dapat segera dikerjakan yaitu berupa pemasangan dinding pada galian saluran baru, agar air dapat mengalir dengan normal," katanya. (matin)
