Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Grup Musik SLB Autisma YPPA Padang, Raih Penampilan Terfavorit di Lomba PMB UNAIR 2021

Sabtu, 16 Oktober 2021 | Oktober 16, 2021 WIB Last Updated 2021-10-16T01:42:01Z

SwaraBanten
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-38, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi UNAIR) Surabaya menggelar Psikologi Mencari Bakat UNAIR Tahun 2021 (PMB UNAIR 2021)

Kegiatan tersebut sekaligus ajang pencarian bakat tingkat nasional, yang dikhususkan bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan tujuan untuk mewadahi dan mengapresiasi keistimewaan ABK.

Pada ajang tersebut, grup musik Sekolah Luar Biasa Autisma Yayasan Pengembangan Potensi Anak - Padang (SLB Autisma YPPA Padang), berhasil meraih Penampilan Terfavorit Bidang Seni Musik, Kategori SMP-SMA , grandfinalnya digelar secara virtual pada Sabtu, 9 Oktober 2021 lalu.

Grup musik SLB Autisma YPPA Padang, yang mengikuti PMB UNAIR 2021 tersebut memiliki 3 personal; Raimond Ainda pemegang drum, Hafiz Fawwaz Muhammad pemegang talempong ritem, dan Dian Nozarianda Alfath pemegang talempong melodi.

Pada babak penyisihan mereka menampilkan kolaborasi musik 2 warna, musik tradisi Minang dan modern, berjudul Dayuang Palinggam, pada grand final mereka membawakan Andam Oi Andam. 

Untuk mengikuti PMB UNAIR 2021, grup musik SLB Autisma YPPA Padang dilatih oleh Fajrul Khairi Syah, S. Pd, guru musik mereka bersama Prima Hari, S. Pd. salah seorang alumni siswa sekolah tersebut yang telah menyelesaikan kuliahnya di Program Studi Pendidikan Musik, FBS, Universitas Negeri Padang.

Kesuksesan mereka di lomba tersebut juga didukung oleh Puput Deswita, S. Pd. yang berperan dalam pengambilan video, serta seluruh guru, Tim YPPA Padang, dan orang tua siswa.  

Rini Yanty, S. Pd, Kepala SLB Autisma YPPA Padang mengatakan, PMB UNAIR 2021 digelar sejak 23 Agustus 2021, lomba tersebut sangat membantu peserta didik untuk mengeksplor kemampuan mereka dalam berbagai bidang.

"Lomba-lomba seperti ini dapat menimbulkan kepercayaan diri ABK," kata Rini.

Ia berharap, kedepannya pihak penyelenggara, dapat mensosialisasikan kegiatan tersebut ke seluruh SLB di Indonesia melalui media sosial.

Tahun 2021 ini jumlah peserta yang ikut sebanyak 160. Peserta yang masuk grand final terseleksi 20 peserta, 10 dari kategori TK-SD dan 10 kategori SMP-SMA.

“Event-event seperti ini merupakan kesempatan emas bagi guru sekolah luar biasa dalam menyalurkan bakat serta minat yang dimiliki oleh peserta didikn," imbuh Yanti

Melalui wadah ini, sambung Yanti, ABK akan lebih dikenal oleh masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata dengan segala kelebihannya. Masyarakat pun akan mempunyai mindset dan cara pandang yang positif terhadap ABK itu sendiri.

"ABK hanya butuh kesempatan dan peluang yang seluas-luasnya, dalam memperoleh hak yang sama sebagai bagian dari anak bangsa. Kegiatan ini sangat berdampak positif baik bagi ABK, orang tua, maupun pihak sekolah,” ujar Rini.

Dijelaskan Rini, anak autis dengan ganguan yang komplit dan pervasive, tentunya bukanlah suatu hal yang mudah membuat mereka tampil bermain musik kolaborasi dan menghasilkan suatu penampilan yang harmoni.

"Meskipun mereka terlihat asyik sendiri dengan perilaku khasnya, serta belum mampu berintegrasi dan berkomunikasi seperti anak-anak sebayanya. Namun dalam bermain musik, mereka menyatu dan terlihat berusaha menampilkan yang terbaik," ucap Rini.
 
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada FPsi UNAIR, guru-guru, orang tua dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung penampilan grup musik SLB Autisma YPPA Padang, sehingga bisa sampai ke grand final dan sukses meraih penampilan terfavorit,” sambung Rini

Sementara itu, Fajrul Khairi Syah, guru yang melatih grup musik SLB Autisma YPPA Padang mengatakan, anak anak dengan gangguan autis, dbimbing dan dilatih terus menerus dan diarahkan sesuai bakat dan minat mereka.

Menurut Fajrul, rutinitas bermain musik dapat mengurangi perilaku yang tidak terarah, serta meminimalisir muculnya stimulasi atau aktifitas fisik yang berlebihan.

"Bermain musik dapat mempertahankan konsentrasi dan mengembangkan kreativitas anak," ujarnya.

Kontributor: Muhammad Fadhli