Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bahas Pencegahan Stunting Kelurahan Lebakwangi Gelar Rapat, ini Hasilnya

Kamis, 20 Oktober 2022 | Oktober 20, 2022 WIB Last Updated 2022-12-29T23:08:04Z


SWARABANTEN -
Demi mendukung komitmen Program Pemerintah Kota Serang dalam menghadapi permasalahan Stunting di Kota Serang, Pemerintah Kelurahan Lebakwangi Kecamatan Walantaka Kota Serang, mengadakan rapat untuk pembahasan pencegahan stunting dan dapur gizi yang akan dilaksanakan tahun 2023 mendatang, bertempat di aula kantor Kelurahan, Rabu (19/10/2022)


Rapat pembahasan ini dipimpin langsung oleh Lurah Lebakwangi, dan didampingi oleh Sekretaris Lurah Lebakwangi, Kasie ekbang Kelurahan Lebakwangi, staf Kelurahan Lebakwangi, dan dihadiri Perwakilan Tim dari Dinas Kesehatan Kota Serang dan Puskesmas Walantaka, Ketua Kader Kelurahan Lebakwangi, serta Para Kader se Kelurahan Lebakwangi. 


Lurah Lebakwangi, Jupran dalam kata sambutan mengatakan bahwa rapat ini merupakan rapat rutin tahunan dalam rangka tahapan siklus perencanaan pembangunan untuk tahun anggaran 2023, khususnya membahas tentang program kegiatan dalam rangka penanganan stunting dan dapur gizi di tingkat Kelurahan.


"Intinya bahwa penyebab utama stunting adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.


“Untuk pencegahan dari gizi buruk sendiri kita (Kelurahan Lebakwangi-red) terus melakukan upaya bersama para kader dalam mensosialisasikan pencegahan. Salah satunya dengan menerapkan pola makan anak yang sehat, menjaga lingkungan serta betul-betul memperhatikan perkembangan pertumbuhan dari anak itu sendiri,” sambungnya.


Ditempat yang sama, Ketua Kader Kelurahan Lebakwangi, Hj. Mimin menyebutkan bahwa, tujuan utama pada gelaran rapat tersebut, untuk melakukan evaluasi terhadap pos gizi balita yang sudah berjalan selama tiga bulan.


“Dalam proses penanganannya kita juga tidak bisa bergerak sendiri, perlu melibatkan ibu-ibu kader kesehatan, kader PKK, RT/RW, Bidan kelurahan, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk turut serta mensosialisasikan penanganan gizi buruk itu sendiri. Kemudian juga dapat menekan angka stunting kususnya di Kelurahan Lebakwangi,” jelasnya.


Di tahun 2023 mendatang. Hj. Mimin menjelaskan setiap RT itu harus ada Posyandu, dalam memudahkan pengontrolan penanganan tumbuh kembang balita.


“Di posyandu juga kita bisa melakukan deteksi dini terhadap pertumbuhan balita, jadi bisa dipantau setiap bulannya. Tetapi memang saran saya adalah, selain dari asupan gizi yang seimbang juga diharuskan menjaga pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.


“Kita juga menargetkan kedepan setiap RT ada posyandu, untuk lebih memudahkan dalam mengontrol penanganan gizi buruk. Terlepas dari tercapai dan tidaknya kami sudah berupaya semaksimal mungkin," imbuhnya. 


Menurutnya, optimalisasi posyandu perlu digencarkan kembali setelah dua tahun terdampak Covid-19. Hal itu agar Posyandu tidak sepi seperti saat ini dan kembali berfungsi untuk kemaslahatan masyarakat. (uci)