SWARABANTEN - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kabupaten Serang saat ini tengah menyiapkan berbagai upaya untuk mengendalikan kebutuhan pokok masyarakat yang sangat tinggi. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar atau OP beberapa komoditi diantaranya, kebutuhan pokok beras, telor ayam, minyak goreng dan daging ayam.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Harian TPID Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri usai Rapat Koordinasi TPID Kabupaten Serang bersama Bank Indonesia (BI) Banten, Bulog Sub Divre Serang, dan OPD atau Organisasi Perangkat Daerah terkait di Aula Tb. Saparudin Setda Kabupaten Serang pada Selasa, 18 Oktober 2022.
“Ada 2 isu atau 2 agenda yang kita bahas. Yang pertama itu adalah road map atau peta jalan pengendalian inflasi khususnya untuk OPD-OPD terkait yang belum sejalan dengan arahan dari BI, kita sempurnakan,”ujar Entus kepada wartawan.
“Yang ke dua yang tidak kalah penting adalah kita menghadapi Natal dan tahun baru (2023). Dan saat sekarang sedang musim Peringatan Maulid Nabi Saw. Nah ini kita membahas (dalam rakor) ketersediaan komoditi di wilayah Kabupaten Serang,”tambah Entus.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang ini mengatakan, bahwa berdasarkan informasi yang disampaikan Bulog Sub Divre Serang, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag), Dinas Pertanian (Distan), dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) ada beberapa komoditi yang harus di antisipasi ketersediaannya di pasar untuk pasokan masyarakat.
“Yang pertama beras. Nah, beras untuk mengantisipasinya kita akan melakukan operasi pasar nanti ada kerjasama antara Diskoumperindag dengan Bulog Sub Divre Serang karena saat ini permintaan terhadap beras ini cukup tinggi,”terang Entus.
“Yang lainnya adalah komoditi telur ayam, kemudian juga ada daging ayam dan minyak goreng. Nah ini nanti kita akan lakukan operasi pasar supaya pasokan kemasyarakatan ini bisa stabil,”ungkap Entus.
Selain itu, papar Entus, dalam rapat koordinasi juga ada beberapa agenda atau program yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Serang ke depan. Dia mencontohkan, sesuai informasi dari BI Banten di Kabupaten Serang perlu adanya Pusat Agro. “Kita tahu bahwa Kabupaten Serang sekarang tidak memiliki pasar induk setelah pasar rau diserahkan ke Pemerintah Kota Serang,”katanya.
Kedepannya juga, sambung Entus, dalam rangka menampung hasil alam petani-petani di wilayah Kabupaten Serang dan untuk mendekatkan serta menstabilkan harga di masyarakat maka Pemda Kabupaten Serang perlu membentuk pusat agro. “Kita sarankan nanti ini dikaji oleh Dinas Pertanian bekerja sama dengan Diskoumperindag untuk mewujudkan fasilitas pusat agro tersebut,”ucapnya.
Meski demikian, kata Entus, berdasarkan informasi dari Diskoumperindag untuk ketersediaan pasokan atau kebutuhan pokok di Kabupaten Serang saat ini masih relatif stabil. Bahkan untuk harga cabai merah mengalami penurunan, jadi tidak ada kesulitan untuk masyarakat mendapatkan cabai dan yang lainnya. “Kecuali tadi ada beras yang harus kita intervensi melalui operasi pasar, kemudian juga minyak, telur dan daging ayam,”urainya.
Di samping itu yang tidak kalah penting atas kehadiran PT. Wilmar. Di satu sisi PT Wilmar hadir di Kabupaten Serang harus di sambut baik karena bisa meningkatkan pendapatan petani Kabupaten Serang. Mengingat saat ini petani sudah merasa tidak sulit lagi untuk menjual gabah mereka karena PT. Wilmar bisa membeli gabah petani langsung setelah panen tanpa harus mengeringkan lagi.
“Tapi disisi lain ada yang perlu mendapat perhatian ke depan yaitu para pengusaha penggilingan, karena dengan kehadiran PT Wilmar mereka ini sulit bersaing dengan PT. Wilmar sehingga mereka akan kesulitan memperoleh pasokan gabah,”paparnya.
“Ini yang ke depan harus diatur oleh pemerintah daerah apakah nanti kita untuk menambah pasokan beras, apakah kita harus menambah lahan sawah kita atau bagaimana ini, nanti akan dibahas secara khusus untuk masalah ini,”papar Entus lagi. (UC/rls)