SWARABANTEN - KH Idin Rosyidin, terpilih menjadi Ketua MUI kecamatan Malingping periode 2023 - 2027 pada musywarah kecamatan ( Muscam), yang dihadiri para ulama dan Umaro se-Kecamatan Malingping, bertempat di gedung MUI, pada Selasa (7/8/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut , camat Malingping, perwakilan MUI kabupaten, para pimpinan pesantren serta Tokoh masyarakat.
Pemilihan berjalan tertib dan lancar berdasarkan tata tertib sidang, sebagaimana yang tertuang dalam petunjuk organisasi nomor 01/PO-MUI/VIII/2021 tentang pedoman pemilihan pengurus Majelis Ulama Indonesia.
Sebagaimana yang diatur dalam pedoman organisasi, untuk memilih Ketua MUI Kecamatan, tahapan pertama adalah membentuk Ketua Muscam, lalu sidang muscam diamanatkan untuk membentuk tim formatur.
"Tim formatur sejumlah 7 orang terdiri dari dua orang Pimpinan Demisioner, 1 orang unsur dewan pembina, 4 orang unsur pimpinan pondok pesantren dan atau dari tokoh masyarakat yang proporsional serta ditambah 1 orang perwakilan MUI kabupaten yang ditugaskan sebagai pendamping dalam perjalanan pemilihan," kata ketua Muscam KH Toha Mustafa kepada wartawan.
Dikatakan Toha, dalam perjalannya setelah tim formatur terbentuk, maka sedianya untuk melakukan musyawarah secara mufakat dalam menentukan ketua terpilih.
"Alhamdulillah apa yang diharapkan semua pihak, jalannya pemilihan ini sudah sesuai dengan mekanisme aturan organisasi," katanya.
Sementara itu ketua tim formatur KH Usep, dalam Forum Musyawarah menyampaikan hasil kesepakatan, dengan keputusan bahwa KH Idin Rosyidin terpilih sebagai ketua MUI dan KH Irohyadi terpilih sebagai dewan pertimbangan MUI periode 2023-2028.
"Alhamdulillah setelah memperhatikan dan mempertimbangkan semua masukan secara bersama-sama, dengan mufakat ketua MUI Kecamatan Malingping terpilih terbentuk bersama dengan terbentuk juga dewan pertimbangannya," katanya.
Ditempat yang sama, ketua MUI terpilih KH Idin Rosyidin, menyampaikan terimakasih atas kepercayaannya yang diberikan untuk memimpin MUI Kecamatan Malingping.
Menurutnya, untuk eksistensi organisasi serta jalannya organisasi perlu adanya dukungan semua pihak.
"Saya rasa, yang paling penting adalah nilai kebersamaan untuk senantiasa bersama-sama membesarkan organisasi yang bersentuhan dengan nilai-nilai kehidupan keagamaan ini," ujarnya.
"Perlu adanya sumbangsih atau kontribusi semua pihak dari berbagai stekholder agar organisasi MUI berjalan sesuai peranannya," tambahnya. (MATIN)
