SWARABANTEN - Kualitas beton yang disuplai dari batching plant mini ke proyek pembangunan Jalan Ciparay-Cikumpay yang terletak di Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, komposisi penggunaan material berupa semen Diduga tidak berstandar Nasional Indonesia (SNI).
Aktivis Lebak Selatan menduga pihak pelaksana batching plant tersebut menggunakan semen untuk produksi beton diduga tidak berlogo Standar Nasional Indonesia (SNI). Terlihat tidak ada merk yang tertera di karung bewarna putih di lokasi batching plant.
"Kami ragu dengan output yang dihasilkan menjadi beton memiliki kualitas, semestinya FS 45 kan, saya menduga itu tidak akan sampai," kata salah seorang aktivis Lebak selatan, Agus Rusmana, kepada wartawan.
Menurut Agus, penggunaan batching plant mini yang berada di lokasi proyek pembangunan Jalan Ciparay-Cikumpay terkesan dipaksakan hanya untuk mengejar target pembangunan dengan mengesampingkan kualitas.
Seharusnya kata Agus, pihak pelaksana lebih memperhatikan material yang akan digunakan, agar proyek strategis nasional di Banten ini berkualitas dan dirasakan manfaatnya.
"Saya menduga barang ini tidak akan memenuhi standar kualitas yang diharapkan sebagaimana mutu FS 45, saya minta kepada pelaksana teknis untuk mengawasi lebih ketat," ucapnya, Jumat 23 Agustus 2024.
Sementara itu saat dikonfirmasi wartawan pelaksana teknis pada Dinas PUPR Provinsi Banten, Acep mengatakan, keberadaan batching plant mini guna menyuplai proyek pembangunan jalan Ciparay itu sudah seizin pimpinan.
"Adapun untuk proses penggunaannya kami akan mengawasi sebagaimana aturan dalam kebutuhan beton berdasar pada spesifikasi dan hasil lab," tuturnya.
Terpisah, salah seorang pelaksana lapangan proyek Pembangunan Jalan Ciparay-Cikumpay, Roni mengklaim bahwa untuk kualitas mutu beton yang diproduksi telah memenuhi standar.
Ia mengaku bahwa pihaknya juga melakukan uji tes beton setiap hari di mini batching plant, dan secara berkala, setiap bulan oleh pihak independen.
"Selain uji tes mutu beton setiap hari, kita setiap bulan juga melibatkan pihak independen untuk memastikan kualitasnya," katanya.(MATIN)