SWARABANTEN - Komitmen melanjutkan langkah untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia, Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Berkaitan dengna itu, belum lama ini Kementerian UMKM menjalin kolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya.
Selain itu Kementerian UMKM juga akan fokus untuk mengakselerasi peningkatan kelas UMKM agar semakin tinggi kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, saat ini jumlah UMKM di Indonesia berkisar di angka 65 juta, dimana 99 persennya pelaku usaha mikro.
Setelah dikomparasikan dengan hasil sensus mandiri yang dilakukan Kementerian UMKM tahun 2023 (yang sebelumnya bernama Kementerian Koperasi dan UMKM) jumlah pelaku usaha mikro tidak berbeda jauh.
Berdasarkan data tersebut, Menteri Maman Maman Abdurrahman menyorot pentingnya strategi yang tepat bagi pemerintah untuk mendorong peningkatan kelas usaha dari mikro ke kecil, kecil ke menengah, dan seterusnya.
Oleh sebab itu, bersama HIPMI Jaya, Kementerian UMKM akan melakukan serangkaian upaya peningkatan kelas melalui pendampingan berkelanjutan yang disesuaikan dengan klasifikasi usaha.
"Ke depan HIPMI dan Kementerian UMKM akan saling bersinergi. Kementerian UMKM akan hadir bersama-sama dengan para pengusaha di HIPMI untuk membimbing, mendampingi untuk menumbuhkembangkan usaha UMKM," kata Menteri Maman.
Terkait dengan pendampingan pelaku UMKM, Menteri Maman menegaskan bahwa di Gedung Smesco Indonesia telah tersedia berbagai fasilitas dan layanan inkubasi dan pelatihan.
Oleh sebab itu pelaku UMKM atau wirausaha pemula dapat memanfaatkan layanan ini sesuai dengan spesifikasi usaha dan kelas usahanya.
Selain pendampingan yang berkelanjutan, Menteri Maman mendorong agar pelaku usaha fokus pada upaya peningkatan aset secara mandiri tanpa terganggu oleh aktivitas organisasi ataupun kegiatan lainnya. Untuk dapat memperbesar aset, dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan atau koneksi pertemanan dari setiap pelaku usaha.
"Ukuran pengusaha sukses adalah dari aset, maka fokuslah pada misi untuk memperbesarkan aset. Jadi jangan sampai dinamika sebuah organisasi berdampak pada iklim usaha dan iklim investasi UMKM," kata Menteri Maman.
Menteri Maman berharap setelah mengikuti serangkaian agenda Diklatda tersebut, dalam waktu 5-10 tahun ke depan akan lahir pengusaha yang sukses dengan omzet dan level usaha yang terus meningkat pesat.
Ia berharap para peserta sepulang dari Diklatda ini semakin bisa fokus mengembangkan usaha, sehingga bisa naik kelas, dari yang mikro ke kecil, kecil ke menengah, dan yang menengah bisa bertahan dan menuju ke besar.
Menurutnya salah satu indikator sebuah negara yang maju dapat dilihat dari seberapa besar jumlah pengusaha yang terus tumbuh berkembang di dalamnya.***