Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bocor Alus 'Pelesiran' Ratusan Kades dan Sekdes Ke Puncak Bogor, Ada Kades Ngaku Diancam

Sabtu, 21 Desember 2024 | Desember 21, 2024 WIB Last Updated 2024-12-21T07:07:02Z


SWARABANTEN
-
Polemik "Pelesiran" ratusan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Linmas Desa di Kabuaten Lebak ke Puncak Bogor yang dibungkus dalam acara sosialisasi penguatan pengelolaan keuangan desa, didanai Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes)  Perubahan Tahun 2024,  bocor ke publik. 


Bocoran terkait keikutsertaan Kades dan Sekdes mengikut kegiatan yang digelar di Puncak Bogor baru-baru ini, wajib diikuti oleh seluruh desa di Kabuaten Lebak.


Hal ini terungkap dari seorang kepala Desa yang mengaku diancam jika tidak mengikuti kegiatan tersebut. 


"Tadina mah ges moal milu ja teu aya duit anggaran, karena aya ancaman cenah moal di turunken ADD nu terakhir, atuh daek teu daek nurut pak jaro. (Tadinya sudah gak mau ikut, karena ngak ada anggaran. Karena ada ancaman, katanya tidak akan diturunkan Anggaran Dana Desa (ADD) yang terakhir, atuh mau ngak mau nurut Jaro (Kades,red)," ujar HS salah satu Kades di Kecamatan Rangkasbitung dalam kiriman pesan singkat WhatsAppnya, diduga saat curhat kepada sesama kepala desa yang bocor ke media Jumat (20/12/2024). 


"Ada ancaman ka Kula mah jelas jeng lugas kudu dan wajib menganggarken, di paksakeun diperubahan anggaran, tapi sesudah beres musdes" (ada ancaman ke saya jelas dan lugas wajib menganggarkan. Akhirnya dipaksakan di perubahan, tapi sesudah musdes)" kata HS menambahkan. 


Paska kegiatan "Pelesiran" yang diikuti  ratusan Kades dan Sekdes di puncak Bogor, belakangan diketahui banyak kades yang di panggil pihak Kepolisian Daerah (Polda) Banten. 


"Kurang hapal kang, beritanya simpang siur. Coba cek ke Kades yang dapat surat panggilan, takut salah saya.. Kalau saya mah yang dapat surat panggilan, deder saya siap menjelaskan," tegas HS ini. 


Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, terkait adanya pemanggilan penyidik Polda Banten, Bedi Kades Rahong membenarkan, jika dirinya mendapat surat panggilan tersebut bersamaan dengan Bedah, Kades Cihujan, Kecamatan Cijaku.


Namun Bedi mengaku,  tidak memenuhi panggilan dari pihak penyidik Polda Banten tersebut.


"Iya betul kemarin ada surat panggilan dari penyidik Dirkrimum Polda Banten. Ngak saya datangi. Karena saya kan cuma peserta, harusnya yang dipanggil pihak CV penyelenggara, dan Dinas PMD," ujar Kades Rahong Kecamatan Malingping ini.**