SWARABANTEN - Sekolah sebagai lembaga pendidikan melakukan berbagai cara dalam proses mendidik murid-muridnya, sehingga menjadi kekhasan sekolahnya.
Yayasan Al-Fatihah yang menaungi PAUD dan SMP Islam Nurussyakirin misalnya, selain mendidik muridnya menguasai atau mampu mengaji, juga menggembleng muridnya sesuai kemajuan zaman.
"Kami berupaya mendidik murid dengan membangun karakter yang benar dan sikap kemandirian sejak dini," ujar Komarudin, pembina yayasan.
Jika pendidikan hanya berorientasi memberikan ketrampilan, menurut dia, dirasa sangat mudah apalagi di era teknologi.
"Tantangan terberat saat ini membentuk akhlak baik di tengah gempuran hedonisme," tegas Komar.
Dia berkeyakinan pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan baik bila orang tua murid memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas pendidikan yang dilakukan sekolah.
Lingkungan keluarga mempunyai peran besar dan sangat mempengaruhi lahirnya generasi berakhlak mulia.
"Sekolah sangat terbatas waktunya, pembiasaan mutlak ada lingkungan keluarga," ungkap Komar.
Hubungan sinergi antara sekolah dan orang tua murid terlihat pada saat gelaran market day yang digelar di halaman sekolah, Kamis pagi (18/12).
Meski diguyur hujan dan udara dingin para murid PAUD dan SMP serta para orang tua semua nampak bersuka cita melaksanakan kegiatan itu.
"Selain bersilaturahmi, ini adalah ajang evaluasi dan proses pendidikan berkelanjutan," ungkap Komar.
Harapan kedepan, dijelaskannya, para murid dapat mandiri dan berkembang potensinya sesuai perkembangan zaman tanpa kehilangan jatidirinya. Sumber daya manusia berkualitas hanya dapat terwujud bila semua elemen masyarakat saling bersinergi.
"Kepercayaan yang diberikan orang tua murid merupakan modal utama pendidikan berkualitas," tegas pria yang dikenal aktif di Kecamatan Sindangjaya itu. (YAT)

