Pameran yang dibuka untuk umum ini, akan berlangsung dari tanggal 19 hingga 24 Agustus, menyuguhkan karya seni diantaranya seni lukis, patung dan instalasi, yang kesemuanya menggambarkan sosok perjalanan hidup dari sang maestro, sebagai aparatur sipil negara hingga purna bakti.
"Pameran ini merupakan ide dan pemikiran saya, sesuai dengan kompetensi yang saya miliki dibidang seni dan sama sekali belum terwujud, karena sesuatu hal kesibukan sebagai abdi negara. Sepuluh tahun menjadi kepala sekolah, tentu banyak yang tertunda dengan hobi dibidang seni," kata Raden Supardan, kepada SwaraBanten, Rabu (19/8/2020)Dikatakan Raden, karya seni rupa yang ditampilkannya merupakan abstrak dan Naturalis, mengenai perjalanan hidup didunia dari lahir hingga berujung pada titik akhir. Karenanya, dalam pameran ini selain dihadirkan seni lukis dan patung, pengunjung juga disuguhkan dengan seni instalasi, yaitu seni dengan meamanfaatkan media sekitar, diaktualisasikan kedalam ide dan menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati.
"Pameran ini digelar dan difasilitasi SMAN 1 Wanasalam. Perlu saya sampaikan, pameran ini bukan untuk jualan atau dagang, namun lebih pada media pembelajaran, terutama buat peserta didik yang memilki minat dan bakat di bidang seni," katanya (mtn)
