SwaraBanten.com | Bangunan Pasar dan showroom emping melinjo yang berlokasi di Desa Luwuk, Kecamatan Gunungsari, yang dikabarkan menelan anggaran senilai Rp 2,8 miliar dari dana APBD Kabupaten Serang ini, sejak diresmikan 2016 lalu hingga kini, tak pernah diisi. Saat ini, kondisinya terbengkalai tidak difungsikan.
Saat SwaraBanten.com, memantau bangunan pasar yang semula digadang-gadang bakal menjadi pusat perdagangan emping Kabupaten Serang tersebut, kondisi bangunanya banyak yang sudah rusak, atap bangunanpun banyak yang rusak.
Wardi salah satu warga sekitar menuturkan, bahwa pasar itu memang sudah lama di bangun, namun hingga saat ini tidak di fungsikan.
"Pasar ini sudah lama pak dibangun, namun belum berfungsi, percuma pak ngabis-ngabisin anggaran saja, yang ada bangunanya sudah pada rusak bahkan ditumbuhi rumput-liar. itu baru saja dibersihin lagi," papar wardi.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang Abdul Wahid saat dikonfirmasi ke kantornya tidak ada di tempat. (Anas)
Saat SwaraBanten.com, memantau bangunan pasar yang semula digadang-gadang bakal menjadi pusat perdagangan emping Kabupaten Serang tersebut, kondisi bangunanya banyak yang sudah rusak, atap bangunanpun banyak yang rusak.
Wardi salah satu warga sekitar menuturkan, bahwa pasar itu memang sudah lama di bangun, namun hingga saat ini tidak di fungsikan.
"Pasar ini sudah lama pak dibangun, namun belum berfungsi, percuma pak ngabis-ngabisin anggaran saja, yang ada bangunanya sudah pada rusak bahkan ditumbuhi rumput-liar. itu baru saja dibersihin lagi," papar wardi.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang Abdul Wahid saat dikonfirmasi ke kantornya tidak ada di tempat. (Anas)