
Bantenekspose.com
– Karena takut dipindahtugaskan ke BPPBJ (Badan Pelayanan Pengadaan Pelayanan
Barang dan Jasa), Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Serang,
ada yang sengaja tidak meloloskan diri dalam sertifikasi pelatihan pengadaan
barang dan jasa.
Hal tersebut dikatakan Walikota Serang H Syafrudin, seusai melakukan
inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor BPPBJ Kota Serang, Senin (3/8/2020).
"Ini kedatangan saya pertama kali sejak menjabat
Walikota selama 1 tahun setengah, dan ada sedikit masalah yang harus ditangani
bersama. Terutama Pegawai Sipil Negara (PNS) kita (Pemkot Serang) jarang atau
tidak mau memiliki sertifikat pelatihan pengadaan barang dan jasa," katanya
Syafrudin membeberkan, ketika ASN di lingkungan Pemkot
Serang mengikuti pendidikan sertifikasi dalam pengadaan barang dan jasa, ada
unsur kesengajaan tidak lolos. Sehingga hasilnya tidak sesuai ketentuan.
"Setelah saya tahu, ternyata ada unsur kesengajaan,
sengaja tidak lulus. Karena kalau lulus itu akan lari ditempatkan ke ULP ini
sebagai tenaga fungsional dan tidak mau menjadi tenaga BPK," ungkapnya.
Menanggapi hal itu Syafrudin menuturkan, persoalan
kesejahteraan pegawai dari kelompok kerja (Pokja) di BPPBJ Kota Serang harus
ditingkatkan. Mengingat beban dan waktu kerja yang ekstra.
"Usulan dari kepala ULP ini untuk bisa memberikan
kesehjateraan yang lebih kepada Pokja, karena Pokja itu kerjanya luar biasa,
siang dan malam. Harus ada tenaga ekstra dan honornya juga harus sesuai,"
katanya.
Sementara Kepala BPPBJ Kota Serang Koswara Muyana mengaku,
ada sekitar 94 orang ASN yang sudah memiliki sertifikat pelatihan pengadaan
barang dan jasa. Dia menilai, kemungkinan dikarenakan honor yang kurang
ditambah beban kerja yang beresiko membuat ASN enggan untuk bergabung. Sebab,
di lembaganya itu merupakan tempatnya tender-tender OPD pembangunan
dilelangkan.
"Ada 94 orang ASN yang sudah memiliki sertifikat,
mereka tersebar di beberapa OPD. Mulai dari seselon 3, 4 dan pelaksana. Ya
karena memang faktor kesejahteraannya yang kurang ditambah beban kerja yang
berat. Mereka (ASN Kota Serang) enggan kesini (BPPBJ Kota Serang),"
ucapnya. (fi)