Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tiga Tahun Menanti Realisasi Pamsimas, Yang Datang Malah PSDT

Minggu, 08 Agustus 2021 | Agustus 08, 2021 WIB Last Updated 2021-08-11T19:38:00Z


SwaraBanten
- Warga Kampung Panenajoan Desa Panenjoan Kecamatan Carenang Kabupaten Serang mengaku kecewa dengan pembangunan sumur dalam terlindungi (PSDT). Pasalnya, tiga tahun lalu warga mengusulkan proposal pamsimas, tetapi yang datang malah pembangunan PSDT, dan hanya melibatkan sedikit warga.

Hal tersebut disampaikan Senen, selaku Ketua RT 04/01Kampung Panenjoan Desa Panenjoan Kecamatan Carenang Kabupaten Serang, dikediamannya, Sabtu (07/08/2021).

Diketahui, Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi senilai Rp. 319.455.000,00. Dengan pihak pelaksana CV.Ananda Pratama yang didanai dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Kabupaten Serang tahun 2021 yang berlokasi di Kampung Panenjoan RT 04/O1 Desa Panenjoan Kecamatan Carenang Kabupaten Serang.

"Proposal usulan awal yang diajukan sekitar tiga tahun lalu, ke Dinas Perkim Kabupaten Serang adalah proposal Pamsimas, bukan pembangunan sumur dalam tersembunyi yang sifatnya kontraktuil," kata Senen.

Senen melanjutkan, sekitar tiga tahun lalu masyarakat mengajukan proposal sarana air bersih melalui program Pamsimas ke Dinas Perkim Kabupaten Serang, untuk kebutuhan warga sebanyak 61 rumah yang ada di RT 04 RW 01 Kampung Panenjoan Desa Panenjoan.

"Setelah lama ditunggu, sekarang malah turun Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi di titik lokasi pembangunan proposal Pamsimas. Padahal pembangunan sekarang, masyarakat tidak pernah mengusulkan. Yang diusulkan itu Pamsimas," imbuh Senen.  

Sebetulnya, lanjut Senen, masyarakat menunggu realisasi propoal pamsima yang telah diajukan, bukan kegiatan Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi. Tentu saja, hal ini jadi pertanyaan masyarakat sekitar.

"Padahal, Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi ini, bentuk pembangunannya hampir sama dengan bangunan Pamsimas. Hanya beda nama doang dan dikontraktuilkan," kata Senen.

Menurut Senen, kalau yang turun itu realisasi proposal pamsimas, tentu akan banyak masyarakat terlibat, tidak seperti kegiatan pembangunan sumur dalam terlindungi, hanya hanya beberapa warga saja yang ikut kerja.

"Coba kalau yang turun sekarang itu program Pamsimas, kan bisa dikelola semua sama masyarakat. Dari mulai pekerjaan hinga perawatannya, sesuai dengan program Pamsimas itu sendiri," imbuh Senen.

Ditempat yang sama, Asnawi selaku Sekretaris Desa Panenjoan Kecamatan Carenang, membenarkan adanya usulan proposal Pamsimas, yang diusulkan di titik pembangunan yang sekarang sedang dikerjakan oleh pihak pemborong. Namun, dirinya mengaku tidak bisa berbuat lebih jauh, ketika usulan proposal masyarakat program Pamsimas, namun yang direalisasi Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi.

"Selaku Sekdes saya tidak bisa berbuat apa-apa, ketika masyarakat yang mempertanyakan pembangunan air bersih yang saat ini sedang berjalan. Saya hanya bisa menyampaikan ke masyarakat, bahwa pembangunan air bersih itu dipihakketigakan. Kalau masyarakat ada yang berkepentingan, silahkan langsung menanyakan kepada pihak pemborong," ujar Asnawi.

Asnawi tak menampik, bila memang masyarakat berharap yang di direalisasi itu Pamsimas, agar dapat bisa dikelola langsung oleh masyarakat setempat.

"Untuk, itu jika temen-temen baik itu dari LSM, ormas dan media, yang mau konfirmasi terkait pembangunan sumur dalam tersembunyi, silahkan saja langsung ke ibu haji Rahmah. Karena beliau selaku pelaksana, memberi pesan seperti itu kepada saya," tutup Asnawi. (NUR)