Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kelurahan Nyapah Kecamatan Walantaka Gelar Pleno Verifikasi Program STBM

Kamis, 15 Desember 2022 | Desember 15, 2022 WIB Last Updated 2022-12-20T00:49:55Z


SWARABANTEN -
Pemerintah Kelurahan Nyapah Kecamatan Walantaka Kota Serang, mengadakan rapat pleno verifikasi  dalam program Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM), mengenai Pembangunan Penyediaan Jamban Keluarga, pilar pertama stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), dilaksanakan di Aula kantor Kelurahan setempat, Kamis (15/12/2022).


Rapat tersebut dilaksanakan untuk menentukan hasil dari verifikasi lapangan yang telah dilaksanakan oleh masing masing Ketua Rukun Tetangga di Lingkungan Kelurahan Nyapah Kecamatan Walantaka, Kota Serang. 


Hal tersebut disampaikan, Lurah Nyapah  Aminudin, bahwa kegiatan rapat ini para Ketua RT telah melaksanakan verifikasi lapangan untuk dibuatkan laporan dan memberi catatan masing masing warganya akan progres program jamban keluarga ke pihak Kelurahan Nyapah. 


"Para Ketua RT di Lingkungan Kelurahan Nyapah ini, Alhamdulillah telah melaksanakan verifikasi lapangan penuh dengan semangat dan tanggung jawab untuk pendataan warganya terhadap program jamban keluarga pilar pertama stop BABS atau Buang Air Besar Sembarangan," ucapnya.


Aminudin menjelaskan, dari jumlah 1329 Kepala Keluarga di Kelurahan Nyapah ini, diperoleh catatan masih ada sembilan Kepala Keluarga lagi, itupun yang masih dalam kategori access sharing atau numpang, selebihnya sudah memenuhi hasil verifikasi pilar pertama program STBM ini. 


"Dari hasil verifikasi pilar pertama program STBM, dengan jumlah kepala keluarga Kelurahan Nyapah sebanyak 1329, dengan hasil jumlah jamban keluarga permanen total 1320, dan 9 Kepala Keluarga kategori access sharing atau numpang dan bareng dalam satu rumah lebih dari satu Kepala keluarga, nol persen jamban keluarga semi permanen dan nol persen juga BABS," kata Aminudin mantan Lurah Lebakwangi ini. 


"Untuk itu, kedepan artinya kita pertahankan untuk para RT kepada warganya agar tidak sembarangan buang besar, untuk yang tersisa sembilan lagi ini, mudah mudahan kita bersama sama dapat menyelesaikannya," sambungnya.


Senada, Relawan STBM Kota Serang, Sri Widayati yang akrab di panggil Bu Putu mengatakan untuk kegiatan STBM pilar pertama stop buang air besar sembarangan ini, pihaknya bekerjasama dengan Layanan Kesehatan Cuma cuma (LKC) Dompet Dhuafa.


"Ini sudah berjalan yang namanya sosialisasi, terus kita ada intervensi, untuk membangun jamban masyarakat yang kurang mampu dan belum mendapatkan jamban, jadi mereka diharapkan dengan adanya bantuan stimulan dari Dompet Dhuafa itu mampu memberikan rangsangan kepada masyarakat untuk mendapatkan jamban sendiri, jadi dalam program STBM ini, istilahnya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, jadi masyarakat harus memiliki keinginan sendiri untuk memiliki jamban itu sendiri," katanya.


"Sosialisasi itu pun, kita lakukan per RT pernah, di Kelurahan pun pernah, jadi untuk wargapun kita latih bagaimana memiliki inisiatif untuk bergerak, mereka untuk menggali sendiri, mengecor sendiri, menyelesaikan sendiri, jadi hasilnya jamban tersebut untuk mereka sendiri," imbuhnya.


Sri melanjutkan untuk Tim terdiri dari Kesling dan para Kader ke lapangan, mengunjungi seluruh rumah secara random untuk memeriksa kondisi tempat BAB atau jamban.


"Kita ke lapangan membawa form verifikasi lapangan secara random bersama Tim kesling dan kader, setelah pembuatan jamban tersebut jadi, terus rapat tersebut untuk mengkroscek kembali catatan dari masing masing Ketua RT," bebernya.


Setelah itu, menurut Sri, untuk hasilnya sudah dipastikan dengan jumlah 1329 Kepala Keluarga dari seluruh masyarakat Nyapah, pihaknya menyatakan bahwa Kelurahan Nyapah dinyatakan (ODF) Open Defication Free, terus untuk Kelurahan Nyapah ini yang keenam di tingkat kecamatan Walantaka dan ke 20 se - Kota Serang.


"Ada 1320 jamban yang sudah sehat permanen, ada 9 kepala keluarga yang access sharing atau masih numpang di orangtuanya atau dibelah jadi dua itu rumahnya. Jamban sehat semi permanen itu kan sudah tidak ada yach kan atau joglo, disini kan sudah septic tank, artinya akses jamban yang sehat, dan yang BABS pun sudah nol," paparnya. <Uci>