Pasalnya, pembangunan menara tower BTS itu disinyalir belum kantongi kelengkapan perizinan dari Pemkab Lebak.
Kasatpol PP Kecamatan Leuwidamar, Agus mengatakan, proses pengurusan kelengkapan perizinan pembangunan menara tower seluler itu, baru rekomendasi dari Camat Kecamatan Leuwidamar.
"Surat rekomendasinya yang di tanda tangani Camat, masih di meja saya," terang Kasatpol PP Kecamatan Leuwidamar ini saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (02/7/2024).
Berkait dengan pembangunan tower seluler yang belum kantongi kelengkapan perizinan, namun sudah nyaris rampung dikerjakan oleh pihak pelaksana pembangunan, Kasatpol PP Kecamatan Leuwidamar ini mengaku, tidak ada perintah dari Camat untuk menutup.
"Tidak ada perintah dari Camat, masa saya harus bergerak sendiri," kata Agus.
Terpisah, Herly Suhendi Ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI ) Marcab Lebak mengatakan, pembangunan menara tower harus mengantongi kelengkapan perizinan.
Kelengkapan yang harus dilengkapi lanjut Herly antara lain, KKOP, ITR, Rekom TPA, SKRD, Retribusi dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Dari hasil investigasinya, pelaksanaan pembangunan menara tower itu, baru kantongi rekomendasi Camat untuk proses penerbitan kelengkapan perizinan.
"Di lokasi sudah ada pengerjaan pembangunan tower BTS alias sudah dimulai pembangunannya, bahkan sudah 60 persen pembangunannya,"ungkap Herly.
"Pembangunan menara tower seluler itu, diduga sudah menyalahi aturan yang ada. Karena sebelum mendapatkan izin persetujuan bangunan gedung, pembangunan menara tower BTS tersebut tidak boleh di kerjakan," imbuhnya.
Sementara itu, Juhedin Kades Cisimet menjelaskan, pembangunan menara tower seluler itu milik provider Indosat.
"Pembangunan menara towernya sudah beres, itu tower Indosat "katanya. (Gun)
