Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Soal 'Pelesiran' Ratusan Kades dan Sekdes Ke Puncak Bogor, Diduga Gagasan Beberapa Pengurus APDESI Lebak

Minggu, 15 Desember 2024 | Desember 15, 2024 WIB Last Updated 2024-12-15T07:22:02Z


SWARABANTEN -
Polemik kegiatan 'Pelesiran' yang dikemas dalam sosialisasi penguatan pengelolaan keuangan desa, didanai APBDes Perubahan Tahun Anggaran 2024, di Puncak Bogor baru-baru ini, terus menjadi sorotan publik di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.


Disebut-sebut, kegiatan yang digelar di Puncak Bogor tersebut, dinilai hanya untuk mencari cuan yang diduga diprakarsai oleh beberapa orang pengurus APDESI Kabupaten Lebak saat ini, dirasa memberatkan bagi 340 desa.


"Saya sempat tanya ke pihak DPMD, urgent nya apa pelatihan ini, seurgent apa? Teman-teman (kades, red) juga merasa aneh,  ujug-ujug kok mendadak kegiatan itu mau dilaksanakan di Puncak Bogor," ungkap sumber di APDESI Lebak, yang minta namanya disembunyikan.


"Sedangkan anggaran harus ada di APBDes Perubahan. Sementara APBDes Perubahan saat itu, tinggal menunggu pengesahan beberapa hari saja," tambahnya.


Sumber tersebut juga mengungkapkan, 3 orang kades di lingkungan APDESI Lebak, yang diduga menjadi otaknya.


Bahkan, lanjut sumber tersebut, untuk biaya acara di Puncak Bogor itu, dari desa-desa diharuskan masuk uang untuk kegiatan bagi peserta, ke perusahaan event organizer (EO) PT CGT selaku penyelenggara.


"Setelah itu, saya minta konfirmasi ke Dinas PMD. Malah pihak DPMD bertanya kepada saya. Emang pak kades ngak ikut rapat? Saya juga menyayangkan dengan sikap pengurus APDESI yang sekarang. Banyak kades keberatan juga om," tegas sumber.


Terpisah, salah satu Kades di Kecamatan Bojongmanik yang juga mengaku tidak ikut serta di Puncak Bogor, dan minta tidak disebutkan identitasnya mengatakan, dirinya tidak mengikuti kegiatan tersebut.


"Harus setor 9 juta per desa, pesertanya Kades, Sekdes, Hansip dan Kaur keuangan. Atuh Ngejo (masak nasi,red) akhir tahun, Kalikan saja 347 desa, berapa miliyar duit yang terkumpul," katanya.


Disisi lain, Kades Gunung Anten, Kecamatan Cimarga mengatakan, dirinya tidak mengikuti kegiatan di Puncak Bogor karena tidak menganggarkan dana kegiatan tersebut.


"Abdi mah teu nganggarken, artosna teu aya. Dana perubahan di pake betonisasi 70 meter kurang lebih 35 juta, dana perubahan 30 juta kotor belum pajak. ngabangun 35 juta, jadi nombok Makana te nganggarken artosna teu aya...jadi te ka puncak ka," (Saya tidak menganggarkan biayanya, tidak ada uangnya. Dana perubahan dipakai betonisasi 70 meter, kurang lebih 35 juta. Dana perubahan cuma 35 juta, jadi nombok. Makanya tidak menganggarkan, jadi tidak ikut ke Puncak, ka," kata Kades Gunung Anten, Suparman, kepada SWARABANTEN, Sabtu 14 Desember 2024.


Diberitakan sebelumnya, Ratusan kepala desa (Kades), sekretaris desa (Sekdes) dan Linmas "Pelesiran" ke Puncak Bogor, kegiatan itu di kemas, kegiatan "Sosialisasi pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan desa".


Dilaksanakn di Hotel New Ayuda, setiap peserta dikenakan biaya sebesar Rp2.5 juta per orang sumber dana APBDes Perubahan yang disetorkan kepada event organizer (EO) PT. CGT.


Seiring kegiatan itu digelar, kritikan dari masyarakat kabupaten Lebak terus bermunculan, terlebih kegiatan itu dihadiri pihak aparat penegak hukum (APH) Kejari dan Polres yang terkesan merestui.


Padahal, acara itu disorot dan dituding banyak pihak diduga melanggar ketentuan aturan dan penyalahgunaan anggaran.


Karenanya, Pengurus Pusat Laskar Pasundan Indonesia (LPI), berencana melaporkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lebak, ke Kejaksaan Agung dan Komisi Kejaksaan terkait kehadiran Kajari di acara tersebut.**